0

Empat Tips Cara Diet Sehat Untuk Remaja

Hingga saat ini, jumlah remaja yang mengalami kegemukan terus meningkat. Secara statistik, 1 dari 10 anak di sekolah mengalami kegemukan atau obesitas.

Jika dibiarkan, maka obesitas ini akan menjadi masalah yang besar saat sang anak menjadi dewasa. Belum lagi kegemukan itu memiliki kaitan dengan meningkatnya resiko terhadap sejumlah penyakit mulai dari hipertensi, diabetes, hingga penyakit jantung.

Ditambah stigma negatif dari masyarakat yang bisa menurunkan kepercayaan diri dari sang anak. Sebagai orang tua, Anda tentu tidak ingin sang buah hati mengalami hal tersebut bukan?

Diet Sehat Untuk Remaja

Dengan meningkatnya rasa khawatir pada kegemukan, maka orang tua akan mulai mengontrol berat badan anaknya. Sejumlah orang tua bahkan mulai memaksa sang anak untuk menerapkan program diet yang ketat hingga memberikan obat-obatan tertentu.

Padahal, diet ketat ataupun obat pelangsing bukan merupakan solusi terbaik bagi remaja yang mengalami kegemukan. Pada dasarnya, remaja yang mengalami kegemukan tetap harus makan 3 kali sehari, termasuk tambahan cemilan di sela-sela waktu makan.

Hal ini bertujuan agar kebutuhan nutrisi remaja tetap terpenuhi yang nantinya membantu untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya. Nah, jika sang anak dipaksa untuk menerapkan pola diet yang ketat, maka tumbuh kembangnya bisa ikut terganggu.

Lantas, seperti apa solusinya? Sesuaikanlah asupan kalori dengan yang dibutuhkan oleh anak Anda. Untuk lebih jelasnya, berikut cara dalam menerapkan diet pada remaja.

Baca juga: Beberapa Jenis Makanan Penambah Berat Badan

1. Menyesuaikan Kalori

Setiap orang memiliki kebutuhan kalori yang berbeda-beda, tergantung dari aktivitas hariannya. Semakin aktif anak Anda, maka semakin tinggi pula kebutuhan kalorinya. Selain itu, pastikan pula untuk memahami bahwa porsi makan seorang remaja tidaklah sebanyak dengan porsi makan orang dewasa.

Maka dari itu, berikanlah ia porsi makan yang lebih kecil. Misalnya saat makan di restoran, cukup berikan makanan sekitar setengah atau 2/3 dari porsi dewasa.

2. Pola Makan 3B

Selain bertujuan untuk memberikan rasa kenyang, makan juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Terlebih untuk seorang remaja yang sedang tumbuh, maka kebutuhan gizinya sangatlah beragam, mulai dari lemak, protein, karbohidrat, hingga vitamin dan mineral seperti zinc, kalsium, magnesium, vitamin B, dan fosfor.

Diet sehat untuk remaja
Mengatur Pola Makan dengan Pola Makan 3B

Maka dari itu, diet sehat untuk remaja sejatinya diterapkan lewat pola makan 3B, yaitu berimbang, beragam, dan bergizi. Dalam usaha untuk memenuhi nutrisi yang beragam tersebut, maka sertakanlah sayur, buah, daging, karbohidrat, protein nabati, makanan laut, dan susu ke dalam menu hariannya.

Selain menu yang beragam, pastikan pula bahwa pemberian nutrisi tersebut seimbang. Misalnya untuk lemak dan karbohidrat, kedua asupan ini memang sangat penting namun jangan sampai asupan tersebut berlebih yang kemudian menggantikan posisi dari makanan lainnya seperti sayuran, buah, dan susu.

Oleh karena itu, mengurangi makanan yang manis dan tinggi lemak adalah pilihan yang tepat dalam mencegah terjadinya kelebihan kalori.

3. Menu Alternatif

Melakukan perubahan pola makan tidak berarti bahwa konsumsi terhadap nutrisi tertentu akan hilang sama sekali. Intinya adalah dengan melakukan pergantian pada jenis makanan.

Diet sehat untuk remaja
Sup Ayam, Menu Alternatif yang Bergizi dan Menyehatkan

Misalnya jika anak remaja Anda senang mengonsumsi ayam goreng, sebaiknya gantilah dengan sup ayam yang memiliki kandungan lemak lebih sedikit.

Untuk cemilan seperti kentang goreng bisa diganti dengan mashed potato, atau daging merah yang diganti dengan ikan. Carilah menu alternatif yang tetap disukai oleh sang anak, namun pastikan bahwa makanan pengganti tersebut tetap sehat.

4. Olahraga

Diet sehat untuk remaja juga harus disertai dengan aktivitas fisik. Mulai dari sekarang, ajak sang anak untuk rutin berolahraga. Bermain sepakbola, bulu tangkis, atau berenang merupakan aktivitas yang sangat menyehatkan dan juga menyenangkan.

Diet sehat untuk remaja
Happy Family Playing Football
© Louis-Paul St-Onge/depositphotos.com

Jika sang remaja lebih senang menghabiskan waktunya dengan bermain game, ada baiknya jika Anda menyiasati hal tersebut dengan memberikan konsol game yang bisa merangsang aktivitas fisiknya seperti Nintendo Wii atau game simulasi dance.

Aktifitas fisik sangat membantu untuk meningkatkan penggunaan kalori menjadi energi yang kemudian akan memperbaiki keseimbangan kalori itu sendiri. Secara umum, anak-anak dengan aktifitas fisik yang banyak terhindar dari obesitas serta jarang sakit dibanding dengan anak-anak yang jarang memiliki aktivitas fisik.

***

Obesitas pada anak-anak dan remaja bisa diatasi dengan mengatur pola makan serta memperbanyak aktifitas fisiknya. Hal ini akan semakin efektif jika orang tua ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.

Bagaimanapun juga, orang tua haruslah menjadi role model bagi para anak-anaknya, termasuk dalam hal menjaga berat badan.

Nah, semoga informasi mengenai diet sehat untuk remaja di atas bisa menjadi referensi bagi para remaja maupun orang tua dalam menerapkan pola diet yang tepat. Selamat mencoba.

Related Posts